Halaman
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
2
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
KELAS
XII
P
ENYUSUN
WIDYANTORO, S.Pd.
SMA Negeri 9 Bogor
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
3
DAFTAR ISI
PENYUSUN
................................
................................
................................
................................
................
2
DAFTAR ISI
................................
................................
................................
................................
...............
3
GLOSARIUM
................................
................................
................................
................................
..............
4
PETA KONSEP
................................
................................
................................
................................
..........
5
PENDAHULUAN
................................
................................
................................
................................
......
6
A.
Identitas Modul
................................
................................
................................
..............
6
B.
Kompetensi Dasar
................................
................................
................................
..........
6
C.
Deskripsi Singkat Materi
................................
................................
...............................
6
D.
Pe
tunjuk Penggunaan Modul
................................
................................
.........................
6
E.
Materi Pembelajaran
................................
................................
................................
......
7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
................................
................................
................................
..........
8
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
................................
.....
8
B.
Uraian Ma
teri
................................
................................
................................
.................
8
C.
Rangkuman
................................
................................
................................
..................
16
D.
Penugasan Mandiri
................................
................................
................................
......
17
E.
Latihan S
oal
................................
................................
................................
.................
17
F.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
...............
19
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
................................
................................
................................
........
20
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
................................
...
20
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
...............
20
C.
Rangkuman
................................
................................
................................
..................
29
D.
Penugasan Mandiri
................................
................................
................................
......
30
E.
Latihan Soal
................................
................................
................................
.................
30
F.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
...............
31
EVALUASI
................................
................................
................................
................................
................
32
DAFTAR PUSTAKA
................................
................................
................................
...............................
35
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
4
GLOSARIUM
Ruam
:
Munculnya lesi
kulit berwarna merah, menonjol,
bersisik, atau gatal yang bersifat sementara dan
mungkin disertai lepuhan atau bilur.
Infeksi
:
Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme
yang menyerang jaringan.
.
Transfusi darah
:
P
roses menyalurkan darah atau produk
berbasis
darah dari satu orang ke sistem peredaran orang
lainnya.
Bakteri
:
K
elompok organisme yang tidak memiliki membran
inti sel.
Virus
:
Sel
-
sel pada tubuh manusia, terkait perkembangan
dan fungsinya, dapat terganggu oleh adanya infeksi
karena
mikroorganisme
.
Cendawan
:
T
umbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga
bersifat heterotrof
Patogen
:
A
gen biologis yang menyebabkan penyakit pada
inangnya
.
Parasit
:
O
rganisme yang hidup pada atau di dalam makhluk
hidup lain dengan menyerap
nutrisi, tanpa memberi
bantuan atau manfaat lain padanya
.
Kuman
:
Binatang yang amat kecil yang menyebabkan
penyakit kudis
Asimtomatik
:
T
erdeteksinya sejumlah bakteri pada spesimen
urine yang diperoleh dengan benar dari individu
yang tidak menunjukkan
gejala infeksi saluran
kemih
Masa inkubasi
:
Selang waktu yang berlangsung antara pajanan
terhadap patogen hingga gejala
-
gejala pertama kali
muncul.
Antibiotik
:
S
egolongan molekul, baik alami maupun sintetik,
yang mempunyai efek menekan atau
menghentikan
suatu proses biokimia pada organisme, khususnya
dalam proses infeksi oleh bakteri.
Histerektomi
:
Prosedur medis untuk mengangkat rahim wanita
Diagnosis
:
Identifikasi mengenai sesuatu
Pneumonia
:
Infeksi yang menimbulkan peradangan pada
kantung udara di salah satu atau kedua paru
-
paru
yang dapat berisi cairan
Anyang
-
anyangan
:
Masalah buang air kecil yang sering tidak tuntas dan
dibarengi rasa nyeri atau terbakar saat berkemih
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
5
PETA KONSEP
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
6
PENDAHULUAN
A.
Identitas Modul
Mata Pelajaran
:
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas
:
XII
Alokasi Waktu
:
6 Jam Pelajaran (2 X Pertemuan)
Judul Modul
:
Penyakit Menular Seksual
B
.
Kompetensi Dasar
3.
9
Menganalisis langkah
-
langkah melindungi
diri dan orang lain dari Penyakit
Menular Seksual (PMS)
4.
9
Mempresentasikan hasil analisis langkah
-
langkah melindungi diri dan orang
lain dari Penyakit Menular Seksual (PMS)
C
.
Deskripsi Singkat Materi
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat menjalar dari seseorang ke orang lain.
Penyakit dapat ditularkan baik melalui kontak langsung dengan penderita, melalui
serangga atau binatang perantara, udara, makanan dan minuman atau benda
-
benda
yang sudah ter
cemar oleh bakteri, virus, cendawan, atau jamur.
Penyakit menular seksual atau biasa dikenal dengan infeksi menular seksual
merupakan infeksi yang umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak
aman. Penyebarannya pun bisa melalui darah, sperma, ata
u cairan tubuh lainnya.
Selain itu, penyebarannya bisa melalui pemakaian jarum suntik secara berulang atau
bergantian di antara beberapa orang.
Penyakit ini dapat ditandai dengan ruam atau lepuhan dan rasa nyeri di area kelamin.
Ada banyak jenis penyakit
menular seksual, di antaranya
chlamydia
, gonore, sifilis,
trikomoniasis, dan HIV.
Sesuai namanya, penyakit menular seksual menyebar melalui
hubungan intim
/kelamin
. Tidak hanya hubungan intim, penularan juga dapat terjadi
melalui transfusi darah dan berbagi
jarum suntik dengan penderita. Infeksi juga
dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin, baik selama kehamilan atau saat persalinan.
Pada pembahasan modul kali ini kalian akan belajar tentang
penyakit menular
seksual (PMS)
. Untuk itu pelajari dan
cermati
tentang
materi
ini
sebagai bekal
kalian
menjalani kehidupan sehari
-
hari di keluarga, sekolah dan masyarakat
.
D.
Petunjuk Penggunaan Modul
Salam PJOK ... Salam
o
lahraga ... Salam
s
ehat
...
Kebermanfaatan modul ini bergantung sepenuhnya dari cara kalian me
nggunakan
dan memanfaatkannya.
Agar pembelajaran yang dilakukan dapat berhasil secara
optimal, maka baca dan pelajari petunjuk penggunaan modul di bawah ini secara
cermat.
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
7
1.
Pelajari modul ini secara berurutan
halaman demi halaman
. Jangan
mamak
sakan
diri
untuk
menyelesaikan modul ini, sebelum menguasai bagian demi bagian
dalam modul ini
secara
baik
;
2.
Modul ini dapat kalian pelajari secara mandiri atau
ber
kelompok
(
di sekolah
maupun di
luar sekolah
), melalui diskusi, demonstrasi, simulasi atau tanya jawab;
3.
Pelajari modul ini dengan membaca, melihat dan mengamati contoh
-
contoh dari
gambar atau jika memungkinkan, kalian dapat mengakses informasi dari
website
yang tertulis pada modul ini;
4.
Pelajari sumber
-
sumber belajar lainnya tentang pembelajaran atau latihan
berkenaan dengan materi pokok. P
ilih
lah
materi yang tepat dan sesuaikan dengan
kompetensi
serta tujuan pembelajaran
yang diharapkan
;
5.
Jika
ada
kesulitan
dalam mempelajari modul ini
,
kalian bisa ber
diskusi
dengan
teman. Jika belum
mendapatkan jawaban yang m
emuaskan
,
tanyakan kepada
guru
atau sumber
lainnya
yang ada di sekitar kalian;
6.
Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan
tugas mandiri,
latihan
soal
,
dan
penilaian diri
untuk lebih mengausai materi pembelajaran. Kerjakan tugas
mandiri,
latihan
soal
, dan
penilaian diri
yang ada pada modul ini
;
7.
Apabila hasil tugas
mandiri,
latihan, dan
peniaian diri
yang kalian lakukan belum
mencapai
target
7
0
% dari setiap kegiatan, maka kalian
harus
mengulang
mempelajari
kegiatan pembelajaran yang belum tuntas;
8.
Untuk meng
ukur pencapaian target pembelajaran keseluruhan dari modul ini
kalian harus mengerjakan evaluasi di akhir pembelajaran modul;
9.
Kalian dapat melihat pembahasan dan jawaban terkait tugas mandiri, latihan soal,
dan evaluasi di halaman akhir setiap kegiatan pem
belajaran/evaluasi setelah
kalian selesai mengerjakannya (Ingat! kerjakan semua tugas terlebih dahulu);
10.
Jangan lupa untuk melakukan pemanasan/pendinginan dan peregangan
otot/persendian secara baik dan benar, setiap kalian melakukan aktivitas latihan
fisik
agar terhindar dari cedera.
E.
Materi Pembelajaran
Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam
kesempatan ini kalian akan belajar
tentang modul penyakit menular seksual. T
entunya
kalian
selalu sehat dan tetap
semangat dalam belajar.
Pembelajaran pada m
odul ini terbagi menjadi
2
kegiatan
pembelajaran
dan
di dalam
nya
terdapat uraian materi, contoh soal, soal latihan dan
soal evaluasi.
Pertama
:
Langkah
-
langkah melindungi diri dan orang lain dari faktor resiko, ciri
-
ciri, macam
-
macam penyakit menular sek
sual, dan penyakit menular
seksual yang disebabkan oleh peradangan
Kedua
:
langkah
-
langkah melindungi diri dan orang lain dari penyakit menular
yang disebakan oleh erosi, peny
ebab
lain
PMS
, pencegahan, pengobatan
dan penaggulangan penyakit menular
seksual
Untuk lebih jelasnya apa itu penyakit menular seksual, apa penyebabnya, bagaimana
penularannya dan sebagainya, maka pelajari dan cermati modul ini hingga kalian
mampu memahami materi tersebut.
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan
kalian dapat :
1.
Menjelaskan
langkah
-
langkah melindungi diri dan orang lain dari
faktor resiko,
ciri
-
ciri, macam
-
macam penyakit menular seksual, dan penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh peradangan.
2.
Meng
analisis
langkah
-
langkah melindungi diri dan orang lain
dari
faktor resiko,
ciri
-
ciri, macam
-
macam penyakit menular seksual, dan penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh peradangan.
3.
Mempr
esentasi
kan
hasil analisis
langkah
-
langkah melindungi diri dan
orang lain
dari
faktor resiko, ciri
-
ciri, macam
-
macam penyakit menular seksual, dan
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh peradangan.
B.
Uraian Materi
Aktivitas
seksual yang tidak aman
s
angat berisiko menyebabkan
Sexually Transmitted
Disease (STD)
atau yang lebih dikenal dengan Penyakit Menular Seksual. Infeksi yang
menyerang organ seksual ini bisa timbul jika
seseorang
melakukan kontaks langsung
(berhubungan seks
) dengan penderita.
Gejala PMS cukup beragam tergantung
jenisnya, dari yang ringan sampai parah. Sebagai langkah pencegahan, berikut jenis
-
jenis
p
enyakit
m
enular
s
eksual yang perlu Anda ketahui.
Penyakit menular seksual
(
PMS) adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui
hubungan seksual. Penyakit yang juga sering disebut dengan istilah penyakit kelamin
ini menular lewat darah, sp
erma, cairan
kewanitaan
, atau cairan tubuh lainnya.
Penularan penyakit ini juga bisa terjadi melalui hubungan ibu pada janin dalam
kandungan atau setelah bayi dilahirkan. Selain itu, penggunaan jarum suntik secara
bergantian atau berulang pun akan meningka
tkan risiko penularan.
Penyakit menular seksual harus sangat diwaspadai dan segera diobati karena
beberapa di antaranya dapat menyebabkan kematian. Ada beberapa penyakit seksual
yang sering terjadi di masyarakat Indonesia. Terdapat lebih dari 30 jenis pat
ogen
yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Meski demikian, tanda
-
tanda PMS
tak selalu muncul di alat kelamin, namun juga bisa terdapat pada mulut, saluran
pencernaan, dan bagian tubuh lainnya.
Perhatikan gambar di bawah ini :
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
9
Gambar 1 :
Penyakit menular sekasual
1.
Faktor R
e
siko
P
enyakit
M
enular
S
eksual
Penyebab terjadinya penyakit ini memang bermacam
-
macam. Namun, r
e
siko
penularan akan lebih tinggi jika
seseorang
melakukan hal
-
hal berikut ini seperti
:
a.
Berhubungan seks secara tidak
aman
:
Penetrasi
alat kelamin
oleh pasangan
yang terinfeksi yang tidak menggunakan
pengaman
secara signifikan dapat
meningkatkan risiko terkena penyakit ini
.
b.
Melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan
:
Seringnya
seseorang
melakukan hubungan seks dengan bany
ak pasangan maka makin besar pula
seseorang
tertular penyakit ini. Tak hanya berlaku bagi diri sendiri saja, tetapi ini
juga berlaku bagi pasangan
nya
.
c.
Memiliki riwayat penyakit seksual
:
Faktor r
e
siko lainnya yang dapat
memperbesar r
e
siko terkena penyakit
ini adalah memiliki riwayat penyakit
seksual sebelumnya. Memiliki satu penyakit seksual akan membuatnya lebih
mudah bagi penyakit seksual lainnya untuk masuk dan bertahan
.
d.
Siapa pun yang dipaksa melakukan aktivitas seksual
:
Misalnya saja korban
pemerkosa
an atau penyerangan. Penting untuk mengunjungi dokter sesegera
mungkin untuk mendapatkan skrining, perawatan, serta dukungan emosional
.
e.
Penyalahgunaan alkohol dan narkoba
:
Penyalahgunaan zat
-
zat yang
terkandung dalam alkohol dan narkoba dapat membuat
sese
orang
lebih bersedia
melakukan perilaku berisiko
.
f.
Obat suntik
:
Berbagi jarum suntik dapat menyebarkan infeksi serius, termasuk
HIV, hepatitis B dan C
.
g.
Anak muda
:
Setengah dari penyakit menular seksual terjadi pada orang yang
berusia antara 15 dan 24
tahun
.
h.
Pria yang meminta obat
untuk mengobati
impoten
:
Pria yang meminta
resep obat dari dokter mereka seperti sildenafil (Viagra, Revatio), tadalafil
(Ciasis, Adcirca) dan vardenafil (Levitra) memiliki tingkat penularan penyakit ini
lebih tinggi
.
2.
Ciri
-
ciri Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual tidak selalu menimbulkan gejala atau bisa hanya
menyebabkan gejala ringan. Oleh karena itu, tidak heran beberapa orang baru
mengetahui dirinya menderita penyakit menular seksual setelah muncul
kom
plikasi atau ketika pasangannya terdiagnosis menderita penyakit menular
seksual.
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
10
Gejala yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual akan berbeda
-
beda
tergantung jenis penyakitnya, namun umumnya berupa:
a.
Muncul benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar
alat kelamin
, anus, atau mulut.
b.
Ala
t
kelamin t
erasa gatal dan terbakar.
c.
Nyeri ketika buang air kecil
atau berhubungan
seksual
.
d.
Keluar cairan dari
alat kelamin laki
-
l
aki
(kencing nanah) atau
perempuan
(
keputihan
).
e.
Nyeri perut bagian bawah.
f.
Demam dan menggigil.
g.
Muncul
pembengkakan kelenjar getah bening atau
benjolan di
selangkangan
.
h.
Muncul ruam kulit di badan, tangan, atau kaki.
i.
Kulit
alat kelamin
kering
, ruam, dan kemerahan.
Selain beberapa gejala di atas, wanita juga bisa merasakan gejala lain, yaitu
perdarahan di luar masa menstruasi dan muncul bau tidak sedap dari
alat
kelamin
. Ini juga merupakan salah sa
tu tanda gejala
penyakit kelamin wanita
.
Sementara pada pria, gejala lain penyakit menular seksual yang dapat dialami
adalah nyeri,
sperma berdarah
, atau pembengkakan pada testis.
3.
Macam
-
Macam Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur,
dan
parasit. Berikut ini adalah macam
-
macam penyakit menular seksual
(
P
MS
)
biasa
dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu :
a.
Penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh peradangan.
b.
Penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh erosi.
c.
Penyakit menular s
eksual
lain.
4.
Penyakit
M
enular
S
eksual
Y
ang
D
isebabkan
O
leh
P
eradangan
Adapun penyebab peradangan pada
p
enyakit menular seksual
yang paling sering
dijumpai, adalah:
a.
Bakteri :
Penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh bakteri adalah
Gonore
a
, Klamidia
.
b.
Jamur :
Penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh jamur adalah
Kandidiasis
.
c.
Parasit :
Penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh parasit
adalah
Trikomoniasis.
Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diterangkan
penyakit menular seksual
yang disebabk
an oleh 3 macam kuman di atas.
Jenis
penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh bakteri:
a.
G
onore
a
(GO)
Sebagian orang Indonesia menyebut
penyakit menular seksual
yang satu ini
dengan tepukan atau tetesan.
Gonorea adalah jenis infeksi yang menyerang
selaput lendir, seperti
alat kelamin
, mulut, rektum, maupun mata. Oleh
karena itu, penularan gonorea bisa terjadi melalui berbagai kontak seksual
(tidak melulu lewat penetrasi).
Gejala gonorea pada pria dan wanit
a berbeda.
Pria biasanya akan mengalami keluhan seperti sensasi terbakar saat buang
air kecil, pembengkakan disertai nyeri pada testis, serta keluarnya cairan
berwarna dari
alat kelamin.
Adapun pada wanita gejalanya berupa
perdarahan usai berhubungan seks,
pembengkakan vulva, mata merah, nyeri
panggul, serta rasa terbakar saat
buang air kecil
.
Apa pun jenisnya, pada da
sarnya penyakit menular s
eksual (PMS) disebabkan
oleh gaya hidup tidak sehat dan kebiasaan berganti
-
ganti partner seks. Yuk,
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
11
lakukan pencegah
an mulai dari sekarang demi hidup yang lebih sehat dan
berkualitas!
Gonore
a
atau yang sering disebut kencing nanah adalah salah satu
jenis
penyakit
menular seksual (
P
MS) yang umum dan disebabkan oleh bakteri
bernama Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. G
onore
a
dapat menyerang
siapapun baik perempuan maupun laki
-
laki bisa terjangkit infeksi ini. Bakteri
gonococcus biasanya ditemukan di cairan kelamin dari orang yang terinfeksi.
Gejala pada saluran kemih seperti nyeri saat berkemih, keluar cairan atau
nanah
dari tubuh, dan anyang
-
anyangan. Pada wanita juga dapat
menyebabkan keluhan berupa keluarnya cairan tubuh pada serviks.
Gonore
a
biasa dikenal dengan kencing nanah karena menyebabkan keluarnya cairan
saat buang air kecil yang menyebabkan rasa nyeri pada
alat kelamin
.
Gejala Infeksi gonorea
pada laki
-
laki
:
1)
Gejala timbul dalam waktu satu minggu
.
2)
Rasa sakit pada waktu buang air kecil dan
kemaluan dalam keadaan
tegang
.
3)
Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari
.
4)
Sering tidak ada gejala pada
stadium dini
.
Gejala infeksi gonorea
pada perempuan:
1)
Sering tanpa gejala apapun atau gejalanya sulit dilihat
.
2)
Nyeri di daerah perut bagian bawah, kadang
-
kadang disertai keputihan
dengan bau yang tidak sedap
.
3)
Alat kelamin terasa gatal atau sakit
.
4)
Rasa saki
t atau panas kalau kencing dan pendarahan setelah hubungan
seksual.
5)
Walaupun demikian gonorea
sering terjadi tanpa keluhan atau gejala
apapun sehingga tidak disadari oleh perempuan.
Pada laki
-
laki
dan perempuan yang menderita gonorea
:
1)
Untuk orang yang melakukan seks
tidak wajar
dapat terjadi diare kronis
atau diare berdarah
serta
tenggorokan dapat terasa sakit dan berwarna
merah
2)
Masa inkubasinya 1
–
14
hari
dengan rata
-
rata 2
–
5 hari.
Akibat bila
gonore
a
terlambat diobati:
1)
Dapat meni
mbulkan nyeri perut bagian bawah. Ini berarti infeksi sudah
menjalar ke saluran telur, sehingga dapat terjadi kehamilan di luar
kandungan, bahkan sampai terjadi kemandulan.
2)
Bila
gonore
a
masih ada saat melahirkan bayi, infeksi dapat menular pada
mata bayi dan bila terlambat ditangani dapat timbul kebutaan.
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
12
Gambar 2 : Akibat penyakit gonore
a
atau kencing nanah
Sumber :
https://www.slideshare.net/KowshikSankar/neisseria
-
gonorrhoea
b.
Klamidia
Infeksi Klamidia adalah
penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh
bakteri
Chlamydia trachomatis
yang ter
utama menyerang leher rahim.
Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang paling umum dapat
disembuhkan. Infeksi ini menyerang serviks pada wanita dan uretra
alat
kelamin
pada pria.
Banyak orang yang menderita penyakit ini tidak
mengalami gejala yang nyata, tetapi jika gejala tersebut muncul biasanya
meliputi:
1)
Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks atau buang air kecil
2)
Keluar cairan hijau atau kuning dari
alat kelamin
3)
Sakit perut di bagian bawah
Sangat penting untuk mengobati penyakit ini dengan segera, karena jika
penyakit ini tidak segera diobati akan menyebabkan infeksi pada saluran
kencing, kelenjar prostat, atau penyakit radang panggul.
Jika penyakit ini
tidak diob
ati akan merusak tubuh dalam jangka panjang. Penggunaan
pelindung kelamin
efektif dalam membantu mencegah penyakit ini.
Gejala Infeksi Klamidia pada perempuan:
1)
Infeksi ini menimbulkan gejala atau keluhan keputihan, dapat disertai
nyeri saat kencing dan p
endarahan setelah hubungan seksual. Gejalanya
mirip
gonore
a
, tapi biasanya lebih ringan.
2)
Penularan tanpa disadari, karena kebanyakan perempuan yang terinfeksi
tidak merasakan gejalanya (asimtomatik).
3)
Pada infeksi kronik dapat terjadi penyebaran ke saluran
telur yang
menimbulkan nyeri pada perut bagian bawah dan mengakibatkan
kemandulan atau kehamilan di luar kandungan.
4)
Bayi yang baru lahir yang terinfeksi klamidia dari ibunya dapat
mengalami kebutaan atau radang paru (pneumonia).
5)
Masa inkubasinya 7
–
21
hari.
Kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
13
Gambar 3 : Akibat penyakit klamidia
Sumber :
http://kreditsmiling.blogspot.com/2012/05/penyakit
-
klamidia.html
c.
Vaginosis Bakte
rial
Vaginosis bakterialis adalah infeksi
alat kelamin wanita
yang disebabkan oleh
terganggunya keseimbangan flora normal di dalam
alat kelamin
. Umumnya,
tubuh memiliki bakteri baik yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri
jahat yang dapat menyebabkan
infeksi. Namun pada penderita vaginosis
bakterialis, jumlah bakteri baik di dalam
alat kelamin
berkurang sehingga
tidak mampu melawan infeksi.
Vaginosis bakterialis dapat dialami oleh wanita pada segala usia. Namun,
sebagian besar vaginosis bakterialis te
rjadi ketika wanita dalam masa
reproduksi, yaitu usia 15
–
44
tahun. Vaginosis bakterialis termasuk infeksi
ringan, namun jika dibiarkan tanpa pengobatan dapat menyebabkan
infeksi
menul
ar seksual
.
Bila
infeksi bakteri
alat
kelamin
terjadi saat hamil, risiko
mengalami komplikasi kehamilan menjadi lebih tinggi.
Penyebab vag
inosis bakterialis adalah adanya pertumbuhan berlebih dari
bakteri tertentu, sehingga mengganggu keseimbangan alami bakteri di dalam
alat kelamin
. Ada dua jenis bakteri di dalam
alat kelamin wanita
, yaitu bakteri
baik dan bakteri jahat. Bakteri baik adalah
bakteri
Lactobacillus
yang
berfungsi membatasi pertumbuhan bakteri jahat dengan menjaga pH normal
atau tingkat keasaman. Bakteri ini mendominasi jumlah bakteri di dalam
alat
kelamin
, yaitu sekitar 95%.
Selain itu, juga terdapat bakteri jahat, yaitu bakte
ri anaerob. Ketika jumlah
bakteri baik menurun, pertumbuhan bakteri anaerob akan berlebih sehingga
menyebabkan
vaginosis
bakterialis.
Penyebab
pasti
terganggunya
keseimbangan pertumbuhan bakteri di dalam
alat kelamin
belum diketahui
secara pasti. Namun, se
jumlah faktor diduga dapat meningkatkan risiko
wanita mengalami vaginosis bakterialis, antara lain:
1)
Merokok.
2)
Sering berganti pasangan seksual dan tidak menggunakan
pelindung
kelamin
.
3)
Penurunan bakteri
Lactobacillus
secara alami.
Gejala infeksi
vaginosis
bakterialis
:
Vaginosis bakterialis seringkali tidak menimbulkan gejala. Namun pada
sebagian wanita, gejala utama vaginosis bakterialis adalah
keputihan
.
Keputihan tersebut memiliki tekstur encer dan
berwarna kelabu atau putih.
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
14
Keputihan juga mengeluarkan bau amis, terutama ketika menstruasi atau
melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Selain itu, ada gejala lain yang mungkin muncul, seperti
alat ke
l
a
m
in
terasa
gatal dan nyeri, serta perih ketika
buang air kecil dan
berhubungan seksual
.
Segera konsultasikan dengan dokter ketika mengalami gejala
-
gejala tersebut.
Vaginosis bakteria
lis biasanya diobati oleh antibiotik, baik dalam bentuk
tablet minum atau tablet yang dimasukkan ke dalam
alat kelamin
(ovula).
Antibiotik dapat membunuh bakteri yang menyebabkan gejala penyakit ini.
Untuk beberapa kasus, vaginosis bakterialis dapat hilang
tanpa pengobatan.
Namun, jika gejala terus berlangsung, maka akan berbahaya karena dapat
menyebabkan organ reproduksi rentan terhadap infeksi atau peradangan.
Dokter akan memberikan antibiotik, jika:
1)
Gejala terus berlangsung.
2)
Gejala muncul saat kehamilan.
3)
Akan menjalani prosedur operasi daerah panggul, seperti histerektomi
atau pengangkatan rahim. Pengobatan antibiotik akan menurunkan risiko
infeksi serius yang mungkin terjadi pasca operasi
.
Jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Jamur
:
a.
Kandidiasis Vaginitis
Pada kondisi normal, hormon estrogen membantu bakteri baik untuk tumbuh
dan melawan organisme yang berpotensi menyebabkan penyakit, namun
ketika terdapat penurunan daya tahan tubuh atau gangguan lainnya maka
akan menyebabkan infeksi j
amur.
S
pora jamur ini memang terdapat di kulit
maupun di dalam
lubang kemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan
tertentu (penyakit kencing manis, kehamilan, pengobatan steroid, antibiotik),
jamur ini dapat meluas sedemikian rupa sehingga menimbulkan keputih
an.
Penyakit ini tergolong
penyakit menular seksual
, tetapi pasangan seksual dan
perempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejala
bintik
-
bintik kemerahan di kulit kelamin.
Kandidiasis
vagin
itis
merupakan
suatu
infeksi
jamur
Candida
yang
menyebabkan iritasi, rasa gatal yang sangat hebat, serta keluarnya cairan
abnormal dari
kemaluan
dan vulva. Risiko penularan kandidiasis vagin
itis
meningkat melalui hubungan seksual karena penyebarannya dapat melalui
kontak mulut dan alat kelamin. Ji
ka mengalami kondisi selama empat kali
atau lebih dalam setahun, segera lakukan perawatan.
Penyebab kandidiasis vagin
itis
adalah infeksi jamur
Candida
.
Secara alami,
jamur tersebut beserta dengan bakteri
Lactobacillus
memang ada di
kemaluan
dalam kondi
si yang berimbang. Keseimbangan tersebut terganggu
dan menjadi penyakit jika salah satunya menjadi lebih banyak, seperti dalam
kasus kandidiasis, di mana keberadaan jamur
Candida
lebih dominan
dibandingkan
Lactobacillus.
Infeksi ini dapat disebarkan melalu
i
kontak
seksual yang tidak wajar
atau kontak seksual.
Tumbuhnya jamur yang
berlebih dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
1)
Diabetes
y
ang tidak terkontrol
2)
Kehamilan
3)
Gangguan sistem kekebalan tu
buh, seperti pada penderita HIV/
AIDS
4)
Penggunaan
antibiotik
yang
dapat
menurunkan
jumlah
bakteri
Lactobacillus
di
alat kelamin
dan mengubah pH
alat kelamin
5)
Kontrasepsi atau terapi hormon yang meningkatkan kadar estrogen
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
15
6)
Penggunaan
pembersih
alat
kelamin
.
Penggunaannya
dapat
menyebabkan ketidakseimbangan
pH dan bakteri pada
alat kelamin.
Gejala infeksi kandidiasis vaginitis
Terdapat beberapa gejala yang ditimbulkan oleh kandidiasis vagin
itis
,
seperti:
1)
Rasa nyeri atau tidak nyaman pada saat buang air kecil
2)
Rasa nyeri pada saat berhubungan seksual
3)
Keputihan
yang tidak normal
4)
Rasa gatal atau nyeri pada
alat kelamin
5)
Kemerahan, terasa panas, pembengkakan, dan luka di dinding
kemaluan
pada infeksi yang berat
6)
Lendir atau cairan
alat kelamin
yang kental dan berwarna keputihan
seperti keju
Kalaian perhatikan gambar
di bawah ini :
Gambar 4 : Akibat penyakit kandidiasis vaginitis
Sumber :
https://challyniz.wordpress.com/2015/10/21/medical
-
science
-
kandidiasis/
Jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
parasite :
a.
T
rikomoniasis
Trikomoniasis
salah
satu jenis penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis.
Penyakit ini bisa menular
melalui hubungan seksual dan hubungan seksual yang tidak wajar. Meskipun
begitu, aktivitas ciuman dan penggunaan barang bersama dengan pengidap
(seperti alat makan, dudukan toilet, atau handuk) tidak bisa menjadi media
penularan.
Siapa pu
n yang aktif secara seksual bere
siko tertular trikomoniasis.
Sayangn
ya, wanita lebih rentan dan bere
siko tinggi mengalaminya
dibandingkan dengan pria. Tanpa adanya perawatan, trikomoniasis berisiko
memicu masalah penyakit menula
r seksual lainnya,
termasuk HIV/
AIDS.
Gejala
penyakit trikomoniasis
National Health Service
mengungkapkan,
gejala trikomoniasis biasanya akan
b
erkembang dalam waktu satu bulan setelah terjadinya penularan atau
infeksi. Namun, masalah
r
eproduksi ini sering tidak menimbulkan
gejala.
Jika
tanda muncul, ini bisa mirip dengan gejala penyakit menular lainnya,
sehingga sering t
erjadi kesalahan diagnosis. K
alian
perlu tahu, ternyata
trikomoniasis yang terjadi pada wanita dan pria memiliki perbedaan. Apa
perbedaannya?
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
16
Gejala Trikom
oniasis pada Wanita
Trikomoniasis pada wanita berdampak pada
alat kelamin wanita
dan saluran
pembuangan urine atau
uretra. Gejalanya berupa
:
1)
Nyeri pada perut bagian bawah.
2)
Nyeri saat buang a
ir kecil atau berhubungan intim.
3)
Keputihan abnormal, yakni cairan menjadi kental, encer, berbusa, bau
amis, dan berwa
rna kekuningan atau kehijauan.
4)
Nyeri, bengkak dan gatal di area
kemaluan
dan paha bagian dalam.
Gejala
Trikomoniasis Pria
Sementara itu, trikomoniasis pada pria menyerang
uretra,
alat kelamin pria
,
dan kelenjar prostat. Gejalanya berupa
:
1)
Frekuensi buang a
ir kecil meningkat
2)
Nyeri saat buang air kecil dan
kelamin dalam keadaan tegang
.
3)
Muncul cairan putih dari
alat kelamin
.
4)
Nyeri, bengkak dan kemerahan pada ujung
alat kelamin
.
Kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 5 : Akibat penyakit trikomoniasis
Sumber :
https://makassar.tribunnews.com/
2015/09/23/jangan
-
berani
-
berhubungan
-
tanpa
-
pengaman
-
penyakit
-
ini
-
akan
-
menyerangmu
C.
Rangkuman
Penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi
yang terutama ditularkan lewat hubungan seksual, meski tidak ada gejala yang
timbul
di alat kelamin. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko apabila melakukan
hubungan seksual dengan berganti
-
ganti pasangan, baik melalui
alat kelamin
,
atau
hubungan seksual yang tidak wajar
. Penyakit menular seksual perlu mendapat
perhatian kar
ena dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang serius.
Terdapat lebih dari 20 jenis penyakit menular seksual. Beberapa jenisnya yang umum
terjadi
dan pada pembelajaran ini pembahasanya
meliputi
gonore
a
,
klamidia,
vaginosis bakterial, kandidiasis vagin
a,
dan trikomoniasis.
Bila dialami oleh ibu hamil,
penyakit menular seksual bahkan dapat menyebabkan kondisi medis serius pada
bayinya, terutama saat persalinan.
Aktivitas seksual berperan dalam menyebarkan berbagai jenis infeksi lainnya,
walaupun mungkin
saja terinfeksi tanpa kontak seksual. Tak hanya itu saja, penyakit
ini juga dapat disebabkan melalui hubungan seks yang tidak wajar dan aktivitas
ejakulasi lainnya. Penyebab lainnya seseorang terkena penyakit ini adalah berbagi
jarum suntik yang terkontam
inasi, seperti yang digunakan untuk menyuntikkan
narkoba. Jarum suntik untuk menggunakan alat tindik atau tato juga dapat
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
17
menularkan beberapa infeksi, seperti HIV, hepatitis B dan C. Penyebaran non
-
seksual
lainnya adalah melalui transfusi darah.
Apabila t
idak d
i
obati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan
penderitaaan,
sakit
berkepanjangan,
kemandulan,
dan
bahkan
kematian.
Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasite,
maupun jamur.
D.
Penugasan Mandiri
Setelah kalian mempelajari modul pada pembelajaran I ini, cobalah kerjakan tugas
berikut ini :
1.
Mengapa orang yang memiliki riwayat penyakit seksual faktor resiko penularan
penyakit menular seksual lebih tinggi ?
2.
Apakah penyakit HIV/AIDS termasuk dalam ka
te
gori penyakit menular seksual ?
beri
lah
alasannya !
3.
Apa yang membedakan gejala infeksi gonorea pada laki
-
laki dengan perempuan ?
4.
infeksi kronik
pada penyakit klamidia
dapat terjadi penyebaran ke saluran telur
yang menimbulkan nyeri pada perut bagian bawah
dan mengakibatkan
apa ?
5.
Gejala apa yang diserang pada penyakit kelamin
trikomoniasis pada pria
?
E.
Latihan Soal
Nah untuk mengetahui kemampuan kalian sejauh mana dalam penguasaan materi
penyakit menular seksual (PMS)
, ayo kerjakan latihan berikut dengan cara
menjawab
pertanyaan
-
pertanyaan
di bawah ini dengan singkat dan benar
!
NO
PERNYATAAN/PERTANYAAN
JAWABAN
1
Penyebab peradangan pada penyakit menular
seksual yang paling sering dijumpai, adalah
...
2
Apa gejala
yang ditimbulkan dari penyakit gonore
pada laki
-
laki ?
...
3
Klamidia merupakan penyakit menular seksual
yang paling umum dapat disembuhkan. Infeksi ini
menyerang
...
4
Penggunaan antibiotik pada penyakit kandidiasis
dapat menurunkan ...
5
Apa dampak
yang ditimbulkan akibat penyakit
Trikomoniasis pada wanita ?
...
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
18
Kunci Jawaban :
1.
P
enyebab peradangan pada
penyakit menular seksual
yang paling sering
dijumpai, adalah
:
a.
Bakteri :
Penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh bakteri adalah
Gonorea, Klamidia.
b.
Jamur :
Penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh jamur adalah
Kandidiasis.
c.
Parasit :
Penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh parasit
adalah
Trikomoniasis.
Pembahasan :
2.
Gejala Infeksi
gonorea pada laki
-
laki
:
a.
Gejala timbul dalam waktu satu minggu.
b.
Rasa sakit pada waktu buang air kecil dan
kemaluan dalam keadaan
tegang
.
c.
Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari.
d.
Sering tidak ada gejala pada stadium dini.
Pembahasan :
3.
Infeksi ini menyerang serviks pada wanita dan uretra
alat kelamin
pada pria
.
Pembahasan :
Infeksi Klamidia adalah
penyakit menular seksual
yang
disebabkan oleh bakteri
Chlamydia trachomatis
yang terutama menyerang
leher rahim.
Klamidia merupakan penyakit m
enular seksual yang paling
umum dapat disembuhkan. Infeksi ini menyerang serviks pada wanita dan
uretra
alat kelamin
pada pria
4.
J
umlah bakteri
Lactobacillus
di
alat kelamin
dan mengubah pH
alat kelamin.
Pembahasan :
Penyebab kandidiasis vagin
itis
adalah infeksi jamur
Candida
.
Secara alami, jamur tersebut beserta dengan bakteri
Lactobacillus
memang
ada di
kemaluan
dalam kondisi yang berimbang.
Penggunaan antibiotik yang
dapat menurunkan jumlah bakteri
Lactobacillus
di
alat kelamin
dan
mengubah pH
a
lat kelamin
5.
Dampak t
rikomoniasis pada wanita
adalah
pada
alat kelamin wanita
dan
saluran pembuangan urine atau uretra
.
Pembahasan :
Trikomoniasis
salah satu jenis penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis. Penyakit ini bisa
menular melalui hubungan seksual dan hubungan seksual yang tidak wajar
.
Trikomoniasis pada wanita berdampak pada
alat kelamin wanita
da
n saluran
pembuangan urine atau uretra
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
19
F.
Penilaian Diri
Berilah tkalian √ pada kolom ‘Ya’ jika kalian sudah menguasai materi tersebut dan
pada kolom ‘Tidak’ jika kalian belum menguasainya.
No.
Kemampuan Diri
Ya
Tidak
Keterangan
1.
Saya dapat
men
jelaskan tentang faktor
r
i
siko akibat penyakit menular seksual
.
2.
Saya dapat menjelaskan
gejala yang
ditimbulkan akibat penyakit gonore
a.
3.
Saya
dapat
menganalisis
penyebab
penyakit vaginosis bakterial
.
4.
Saya mampu mempresentasikan
tentang
penyakit klamidia
.
5.
Saya
mampu mempresentasikan tentang
penyakit trikomoniasis
.
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
20
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran
2
ini diharapkan
kalian dapat :
1.
Menjelaskan
langkah
-
langkah melindungi diri dan orang lain dari
penyakit
menular yang disebakan oleh erosi, peny
ebab
lain
PMS
, pencegahan, pengobatan
dan penaggulangan penyakit menular seksual.
2.
Menganalisis
langkah
-
langkah melindungi diri dan orang lain dari
penyakit
menular yang disebakan oleh erosi, peny
ebab
lain
PMS
, pencegahan, pengobatan
dan penaggulangan penyakit menular seksual.
3.
Mempr
esentasi
kan
langkah
-
langkah melindungi diri dan orang lain dari
penyakit
menular yang disebakan oleh erosi, peny
ebab
lain
PMS
, pen
cegahan, pengobatan
dan penaggulangan penyakit menular seksual.
B.
Uraian Materi
Pada modul pembelajaran yang sebelumnya kalian sudah mempelajari tentang materi
langkah
-
langkah melindungi diri dan orang lain dari dari faktor resiko, ciri
-
ciri,
macam
-
macam pe
nyakit menular seksual, dan penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh peradangan
. Untuk pembelajaran kali ini, kalian akan menganalisis
dan mempresentasikan
langkah
-
langkah melindungi diri dan orang lain dari
Penyakit
menular seksual yang disebabkan er
osi (iritasi, lecet),
peny
ebab
lain
PMS
,
p
encegah
an,
pengobatan dan penanggulangan p
enyakit
m
enular
s
eksual
.
Penyakit
menular seksual
merupakan gangguan kesehatan yang menyerang organ
genital seseorang, baik pria maupun wanita. Mengetahui jenis
-
jenis
penyakit kelamin
adalah hal penting, agar kamu bisa mendeteksi penyakit sejak dini.
Sebagian besar
penyakit kelamin ditularkan lewat aktivitas seksual. Meski, ada beberapa yang bisa
disebarkan melalui cara lain, seperti penggunaan bersama jarum suntik dan
transfusi
darah. Yuk, cari tahu apa saja penyakit
menular seksual
yang umum terjadi di
Indonesia
selanjutnya.
1.
Penyakit
M
enular
S
eksual
Y
ang
D
isebabkan
E
rosi
(I
ritasi
, L
ecet
)
a.
S
ipilis
(Raja Singa)
Si
p
ilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh
bakteri
Treponema
pallidum.
Penyakit ini sering tidak disadari, karena gejalanya muncul cukup
lama setelah infeksi pertama. Pemeriksaan medis adalah satu
-
satunya cara
untuk memastikan apakah terdapat infeksi tersebut atau tidak.
Penyakit
sipilis atau diseb
ut juga sipilis alias raja singa merupakan infeksi bakteri yang
menular melalui hubungan seksual. Pada tahap awal penyakit si
p
ilis ini dapat
disembuhkan, namun jika dibiarkan bertambah parah bukan tidak mungkin
sang penderita menjadi cacat, mendapatkan gan
gguan otak dan berujung
pada kematian.
Kasus penyakit sipilis dikatakan cukup sering terjadi.
Centers for Disease
Control and Prevention
(CDC) mengatakan jika pada 2015 setidaknya 60
persen kasus hubungan seksual sesama jenis oleh para lelaki bisa dipasti
kan
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
21
akan mendapatkan penyakit ini. Tentu saja penyakit ini juga bisa menular ke
para wanita dan bagi wanita hamil, penyakit ini bisa diturunkan kepada janin.
Gejala sipilis yang bisa diperhatikan berbeda
-
beda dari proses inkubasi
bakterinya. Setidaknya ad
a empat proses yang dilewati: si
p
ilis primer, si
p
ilis
sekunder, si
p
ilis laten, dan si
p
ilis tersier. Berikut ini adalah gejala
-
gejala awal
penularan bakteri.
Gejala sipilis akan muncul dalam lima tahap, apabila tidak
d
i
obati :
1)
Tahap I (Sipilis Primer)
Gejala muncul antara 10 hingga 90 hari setelah terpapar bakteri
penyebab sipilis. Awalnya, gejala yang muncul berupa luka kecil pada
kulit (
chancre
) yang tidak terasa
sakit. Luka ini timbul pada lokasi bakteri
masuk ke dalam tubuh, biasanya di area sekitar
kelamin.
Selain di area
kelamin, luka juga dapat muncul di area mulut atau dubur. Tidak hanya
muncul di bagian luar, luka akibat sipilis atau sifilis ini, juga bisa muncul
di bagian dalam
kemaluan wanita
, dubur, atau mulut sehingga tidak
terlihat. Karena
luka tersebut bisa tidak menimbulkan rasa sakit,
penderita bisa tidak menyadari terkena sipilis.
Luka ini dapat menghilang dalam waktu 3 hingga 6 minggu, namun hal
tersebut bukan berarti penderita telah pulih. Bila tidak diobati, kondisi ini
justru menand
akan infeksi telah berkembang dari primer menjadi
sekunder.
Pada tahap ini, di area selangkangan juga dapat muncul benjolan yang
menandakan
pembengkakan kelenjar getah
bening
, sebagai reaksi dari
pertahanan tubuh.
2)
Tahap II (Sipilis Sekunder)
Beberapa minggu setelah luka menghilang, gejala sipilis sekunder
berbentuk ruam bisa muncul di bagian tubuh mana pun, terutama di
telapak tangan dan kaki. Ruam tersebut dapat diser
tai kutil pada area
kelamin atau mulut, namun tidak menimbulkan rasa gatal.
Biasanya ruam
yang muncul berwarna merah atau merah kecoklatan dan terasa kasar,
tapi ruam tersebut sering terlihat samar sehingga penderita tidak
menyadarinya.
Selain timbul ruam,
gejala sipilis (sifilis) tahap sekunder juga dapat
disertai gejala lain, seperti demam, lemas, nyeri otot, sakit tenggorokan,
pusing, pembengkakan kelenjar getah bening,
rambut rontok
, se
rta
penurunan berat badan.
Ruam pada tahap ini juga akan menghilang meski
penderita tidak menjalani pengobatan. Namun gejala dapat muncul
berulang kali setelahnya. Tanpa pengobatan yang tepat, infeksi dapat
berlanjut ke tahap laten atau tahap tersier.
3)
Tah
ap III ( Sipilis Laten)
Pada si
p
ilis tahap ini, bakteri tetap ada, tapi sipilis tidak menimbulkan
gejala apa pun selama bertahun
-
tahun. Selama 12 bulan pertama tahap
si
p
ilis laten, infeksi masih bisa
ditularkan. Setelah dua tahun, infeksi
masih ada di
dalam tubuh, tapi tidak bisa ditularkan kepada orang lain
lagi. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat berkembang menjadi tahap tersier
yang merupakan tahap si
p
ilis paling berbahaya.
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
22
4)
Tahap IV (Sipilis Tersier)
Infeksi pada tahap ini dapat muncul antara 10
hingga 30 tahun setelah
terjadinya infeksi pertama. Sipilis pada tahap tersier ditunjukkan dengan
kerusakan organ permanen, sehingga bisa berakibat fatal bagi
penderitanya.
Pada tahap ini, sipilis bisa sangat berbahaya dan bahkan menyebabkan
kematian.
Sipilis tersier bisa berdampak pada mata, otak, jantung,
pembuluh darah, hati, tulang, dan
sendi
-
sendi. Akibatnya, penderita bisa
mengalami
kebutaan
,
stroke
, atau penyakit jantung.
5)
Tahap V (Sipilis Kongeniotal)
Bila ibu hamil terkena sipilis atau raja singa, infeksi ini juga dapat
menyebar kepada anaknya, baik sejak dalam kandungan atau saat
persalinan. Sipilis jenis ini disebut sipilis b
awaan atau sipilis kongenital.
Kondisi ini sering menimbulkan komplikasi serius saat
kehamilan,
seperti
keguguran
, kematian janin dalam kandungan, atau kematian bayi
beberapa saat setelah
dilahirkan.
Bila berhasil hidup, bayi yang lahir dengan sipilis atau sifilis kongenital
biasanya tidak menunjukkan gejala tertentu pada awalnya. Namun,
beberapa bayi dapat mengalami
ruam di bagian telapak tangan atau
telapak kaki, serta pembengkakan kelanj
ar getah bening dan organ limpa.
Kondisi sipilis kongenital dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti
:
Batang hidung yang rata.
Kelainan bentuk gigi.
Anemia
berat.
Pertumbuhan tulang yang abn
ormal.
Meningitis
.
Ganguan saraf, seperti buta atau tuli.
Kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 6 : Akibat penyakit sipilis
Sumber :
https://palembang.tribunnews.com/2015/08/26/begini
-
cara
-
mendiagnosis
-
penyakit
-
sifilis
-
pengobatan
-
dan
-
pencegahannya
b.
Herpes
Penyakit herpes genital yakni penyakit kelamin
yang disebabkan oleh virus
herpes simplex (HSV). Penyakit ini biasanya ditandai dengan bentol
-
bentol
berair pada alat kelamin, dubur, atau mulut. Herpes genital bisa tersebar
lewat sentuhan, meskipun lebih acap kali menyebar lewat hubungan seksual.
Ada 2
ragam virus herpes simplex, adalah herpes ragam 1 dan 2. Herpes
ragam 1, disebut juga HSV 1 atau herpes oral, menyebabkan bentol berair
(lenting) di sekitar mulut dan bibir. Walaupun HSV 1 bisa menyebar dan
menyebabkan herpes genital, herpes genital biasan
ya disebabkan oleh virus
herpes yang lain, adalah herpes simplex ragam 2 (atau HSV 2).
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
23
Penyakit herpes genital merupakan suatu kondisi yang kerap kali terjadi pada
wanita dan laki
-
laki. Tetapi, wanita lebih beresiko terkena virus ini
dibandingi laki
-
laki.
Lazimnya terjadi pada orang yang aktif berhubungan
seksual. Seorang ibu yang mempunyai herpes genital yang tak terduga
sebelumnya juga dapat menularkan penyakit herpes pada bayinya ketika
melahirkan melalui persalinan.
Penyebab Penyakit Herpes Genital
V
irus herpes simpleks (HSV) yakni penyebab dari penyakit herpes genital
atau herpes kelamin. Penyebaran HSV paling kerap terjadi melewati
hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi virus ini. Selain itu, herpes
genital dari ibu hamil juga bisa ditularkan
terhadap bayi yang dikandungnya.
Sekali terinfeksi, virus tinggal di dalam tubuh dalam keadaan dorman
(berhenti tumbuh sementara waktu) dan dapat aktif kembali sebagian kali
dalam setahun. Ada 2 jenis virus herpes.
1)
Virus herpes simpleks jenis 1 (HSV 1) me
nyebabkan sari
a
wan dan
lepuhan tapi dapat menyebar ke alat kelamin lewat seks
yang tidak wajar
.
2)
Virus herpes simpleks jenis 2 (HSV 2) biasanya menyebabkan penyakit
herpes genital. Virus ini benar
-
benar menular dan dapat menular lewat
hubungan seksual serta
kontak kulit dengan kulit.
Virus biasanya akan otomatis mati di luar tubuh. Penularannya tak mungkin
terjadi oleh karena dudukkan di kamar mandi atau menggunakan handuk
bekas penderita yang kemungkinan sangat kecil.
Beberapa elemen yang dapat meningkatka
n resiko seseorang terkena
penyakit herpes genital merupakan:
1)
Jenis kelamin. Berdasarkan kasus yang telah terjadi, tampak bahwa
wanita lebih gampang terinfeksi herpes dibanding laki
-
laki.
2)
Memiliki pasangan seksual lebih dari satu. Resiko
seseorang
kian
meningkat dengan bertambahnya jumlah pasangan
nya
. Penting untuk
melakukan hubungan seksual yang aman dan pemeriksaan secara teratur.
3)
Sistem imun lemah. Hal ini lah yang memicu seseorang lebih rentan
terhadap infeksi virus.
Gejala Penyakit Herpes Ge
nital
Baik Pada Wanita Dan Pria
Penyakit herpes genital kerap kali tidak menimbulkan gejala. Tetapi kalau
muncul, gejala yang menonjol berupa luka lepuh di zona kelamin. Luka yang
demikian biasanya terasa sakit dan gatal. Gejala ini bisa kambuh sesekali
da
lam setahun. Tapi seiring terbentuknya metode kekebalan tubuh terhadap
virus herpes, frekuensi kekambuhannya akan berkurang.
Tetapi, ada
beberapa gejala khas dari herpes genital antara lain :
1)
Nyeri atau gatal di zona alat kelamin atau pantat.
2)
Benjolan mera
h kecil atau lenting putih kecil.
3)
Luka yang terbentuk setelah lenting pecah.
4)
Koreng yang terbentuk setelah luka sembuh.
5)
Nyeri saat buang air kecil.
6)
Gejala seperti flu seperti pembengkakan kelenjar getah bening di lipatan
paha, sakit kepala, nyeri otot, dan
demam.
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
24
Bahaya Penyakit Herpes Genital
Siapa saja yang dapat menderita Penyakit Herpes Genital ?
Diketahui, baik
remaja dan dewasa di Amerika memiliki herpes genital, hal ini terjadi pada
4
–
5 orang, membuat herpes genital menjadi penyakit menular seksual yang
paling acap kali terjadi.
Semenjak akhir 1970
-
an, jumlah penderita infeksi
herpes genital di Amerika meningkat sebanyak 30 persen pada remaja dan
orang dewasa muda.
Cara Penularan
Herpes Kelamin :
Infeksi menular melalui kontak seksual kelamin
,
anus
dan
mulut, karena
terjadi kontak langsung dengan bintil atau lecet/luka.
Penularannya dapat
pula melalui alat
-
alat tercemar.
Penyakit herpes dapat ditularkan wanita
hamil pada bayinya
saat masih dalam kandungan maupun sewaktu melewati
jalan lahir ketika persalinan.
Keadaan
–
keadaan di bawah ini merupakan
faktor pencetus serangan kambuhan herpes :
1)
Stres
e
mosional
2)
Kelelahan fisik berlebihan
3)
Kurang tidur
4)
Infeksi lain
5)
Menstruasi (menjelang/
setelah)
6)
Minum alkohol berlebihan
7)
Gesekan kulit, misalnya waktu hubungan seksual, masturbasi atau
pemakaian baju/celana ketat.
Kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 7 : Akibat penyakit herpes
Sumber :
http://obatherpesgatal.mystrikingly.com/blog/obat
-
herpes
-
di
-
mata
2.
Penyebab Lain Penyakit Menular Seksual
a.
Kutil kelamin
Kutil kelamin adalah benjolan kecil yang tumbuh di sekitar
area kelamin dan
dubur. Penyakit ini bisa dialami siapa saja yang aktif secara seksual. Kutil
kelamin berbeda dengan kutil yang tumbuh di bagian tubuh lain, karena
kondisi ini termasuk infeksi menular seksual. Kutil kelamin berukuran kecil
dan tidak mudah
terlihat dengan kasat mata. Akan tetapi kutil kelamin
menyebabkan rasa gatal, sensasi seperti terbakar, serta nyeri dan perdarahan
saat berhubungan intim.
Kutil kelamin atau
Kandiloma Akuminata
merupakan salah satu bentuk
penyakit menular seksual
yang di
sebabkan oleh
Human papilloma virus
(HPV)
yaitu
berupa kutil di sekitar alat kelamin, bahkan sampai kebagian
dalam liang kemaluan dan leher rahim.
Tanda
-
tanda dan gejala kutil kelamin
:
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
25
1)
Kelainan berupa tonjolan kulit berbentuk jengger ayam yang berwarna
s
eperti kulit, ukurannya bervariasi dari sangat kecil sampai besar sekali.
2)
Pada pertemuan dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur,
selaput lendir bagian dalam, liang kemaluan sampai leher rahim.
3)
Pada laki
-
laki mengenai alat kelamin dan saluran k
encing bagian dalam
.
4)
Pada perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali.
5)
Kadang
-
kadang kutil tidak terlihat sehingga sering tidak disadari.
6)
Ada kalanya seorang perempuan baru mengetahui bahwa dirinya
terinfeksi pada saat pemeriksaan papsmear (pap
-
test)
7)
Biasanya laki
-
laki baru menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi setelah
menular
kan
pasangannya.
Penyebab Kutil Kelamin
:
Kutil kelamin disebabkan oleh
human papillomavirus
(
HPV
).
Penyebaran kutil
kelamin terjadi melalui hubungan seksual, baik melalui
alat kelamin wanita
,
maupun
hubungan seksual yang tidak wajar
. Di samping itu, virus juga bisa
menular ketika tangan penderita kutil kelamin menyentuh kelamin sendiri,
lalu menyentuh k
elamin pasangannya.
Penyebaran kutil kelamin juga dapat terjadi, akibat berbagi penggunaan alat
bantu seks (
sex toys
). Pada kasus yang jarang terjadi, kutil kelamin dapat
menular ke bayi, dari ibu yang terinfeksi virus. Perlu diketahui, kutil kelamin
tidak
menular melalui ciuman, atau media tertentu seperti alat makan,
handuk, dan toilet duduk.
Cara penularan
k
util kelamin melalui :
1)
Hubungan seksual dengan seseorang yang terserang HPV.
2)
Dari ibu hamil dengan kutil kelamin kepada bayinya pada saat
persalinan.
3)
Cara penularan melalui tangan atau jari yang mengandung kutil ke daerah
alat kelamin, meskipun sangat jarang.
Bahaya kutil kelamin :
Kutil kelamin kadang
-
kadang dapat berakibat lanjut menjadi kanker leher
rahim ataupun kanker kulit sekitar kel
amin. Pada laki
-
laki dapat
menimbulkan kanker alat kelamin. Bila tidak diobati, dapat menularkan
kepada pasangan seksualnya.
Kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 8 : kutil kelamin
Sumber :
https://medium.com/@kciriciri/gambar
-
penyakit
-
kutil
-
kelamin
-
wanita
-
225825037253
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
26
b.
Kutu
kemaluan
Kutu kemaluan (
Pthirus pubis
) adalah serangga parasit kecil yang dapat
menempati area berambut di tubuh manusia,
umumnya di rambut kemaluan.
Parasit ini hidup
dengan cara menghisap darah melalui kulit, dan dapat
menimbulkan rasa gatal pada area yang dijangkitinya.
Selain pada rambut kemaluan, kutu kemaluan juga bisa mendiami bulu ketiak
dan bulu kaki, janggut dan ku
mis, bulu mata dan alis, serta bulu dada dan
punggung. Dengan ukuran tubuh yang lebih kecil dari kutu kulit kepala, kutu
kemaluan lebih dapat bertahan
pada rambut yang bertekstur kasar dan tebal
dibanding pada rambut kulit kepala yang cenderung lebih halus
dan lembut.
1)
Gejala Kutu Kemaluan
Gejala akibat kutu kemaluan biasanya mulai muncul setelah 1
-
3 minggu
kutu menempati area tubuh.
Gejala akibat keberadaan kutu
kemaluan
adalah:
Gejala awal ditandai dengan rasa gatal pada kulit akibat reaksi , dan
memburuk saat malam hari. Hal ini karena saat malam hari kutu
kemaluan aktif menghisap darah manusia.
Bintik kecil berwarna merah kebiruan pada kulit bekas gigitan.
Terd
apat bintik cokelat pada pakaian dalam, yang merupakan kotoran
kutu kemaluan.
Terlihat telor kutu atau kutu pada rambut
-
rambut tersebut.
Demam
.
Peradangan dan iritasi akibat digaruk.
Peradangan pada mata, jika infeksi kutu kemaluan terdapat pada bulu
mata atau alis.
Terkadang gejala
-
gejala tersebut tidak muncul pada sebagian penderita,
sehingga dapat menyebarkan kutu kemaluan pada orang lain tanpa
disadarinya.
2)
Penularan Kutu Ke
malu
a
n
Kutu kemaluan memiliki 3 bentuk perkembangan, yaitu telur, nimfa, serta
kutu dewasa. Telur kutu biasanya melekat erat pada batang rambut. Telur
akan menetas dalam waktu 6
-
1 hari,
dan menjadi nimfa. Bentuk nimfa
serupa dengan kutu dewasa, namun berukuran
lebih kecil. Perkembangan
nimfa hingga menjadi kutu dewasa berkisar 2
–
3
minggu.
Kutu dewasa berwarna sedikit abu
-
abu, memiliki 6 kaki, dan berukuran
sekitar 2 mm. Ukuran kutu betina biasanya lebih besar dibanding kutu
jantan dapat mengeluarkan hingga
300 telur sepanjang hidupnya yang
berkisar antara 1
–
3 bulan.
Jika kutu
kemaluan terlepas atau jatuh dari
rambut, maka kutu akan mati dalam waktu satu hingga dua hari.
Kutu kemaluan dapat menular dari orang yang terinfeksi ke orang yang
sehat melalui ko
ntak tubuh. Kutu dapat merayap dari rambut ke rambut,
meski tidak dapat melompat
atau terbang. Untuk bertahan hidup, kutu
kemaluan akan mengisap darah dari kulit manusia.
Penyebaran yang
paling banyak terjadi adalah melalui kontak seksual (termasuk seks
ya
ng
tidak wajar
), baik dengan menggunakan alat kontrasepsi atau tidak. Pada
kasus yang jarang
terjadi, kutu kemaluan dapat menyebar akibat
menggunakan pakaian, seprai, atau handuk secara bersama.
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
27
Pada anak
-
anak, penularan kutu kemaluan dapat terjadi ketika
anak tidur
di atas kasur yang sudah terpapar parasit ini dari orang dewasa yang
terinfeksi. Di sisi lain, infeksi kutu kemaluan pada anak
-
anak juga dapat
menandakan adanya kemungkinan
pelecehan seksual, sehingga perlu
diselidiki lebih lanjut. Umumnya, kut
u kemaluan pada anak
-
anak terdapat
pada bulu mata dan alis.
Kalian perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 9 : Kutu kemaluan
Sumber :
https://health.detik.com/berita
-
detikhealth/d
-
1797990/kutu
-
kelamin
-
paling
-
doyan
-
hinggap
-
di
-
kemaluan
-
remaja
-
3.
Pencegahan Penyakit Menul
ar Seksual
Langkah utama pencegahan penyakit menular seksual adalah menerapkan
perilaku seks yang aman, yaitu menggunakan pengaman dan tidak bergonta
-
ganti
pasangan seksual. Selain itu, ada beberapa tindakan pencegahan lain yang dapat
dilakukan, yaitu:
a.
Ken
ali pasangan seksual masing
-
masing.
b.
Lakukan vaksinasi,
terutama
vaksin HPV
dan hepatitis B.
c.
Tidak menggunakan NAPZA, terutama dengan berbagi penggunaan jarum
suntik.
d.
Lakukan pemeriksaan ke
sehatan secara rutin, khususnya yang berkaitan
dengan organ reproduksi.
e.
Penderita penyakit menular seksual sebaiknya tidak melakukan hubungan
seks hingga penyakit dinyatakan sembuh oleh dokter. Hal ini dilakukan untuk
mencegah penularan penyakit kepada pas
angan.
4.
Pengobatan Penyakit Menular Seksual
Pengobatan terhadap penyakit menular seksual disesuaikan dengan penyebab
infeksi, melalui pemberian obat
-
obatan berikut ini
:
a.
Antibiotik
Antibiotik
digunakan
untuk mengobati berbagai penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti gonore,
chlamydia
, dan sipilis.
Antibiotik harus tetap dikonsumsi, walaupun gejala yang dirasakan telah
membaik. Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi kembal
i terjadi.
Dokter juga akan menganjurkan pasien untuk tidak berhubungan seksual
hingga masa pengobatan berakhir dan gejala menghilang. Jenis antibiotik
yang diberikan antara lain penisilin, doxycycline, amoxicillin, dan
erythromycin. Selain membunuh
bakteri, antibiotik seperti metronidazole
dapat membunuh parasit pada penyakit trikomoniasis. Obat ini tersedia
dalam bentuk tablet yang diminum maupun sediaan yang dimasukkan ke
dalam alat kelamin wanita.
b.
Anti virus
Pengobatan dengan
obat antivirus
hanya bertujuan untuk meredakan gejala
dan mengurangi resiko penyebaran. Jenis obat antivirus yang digunakan
untuk
menangani
herpes
genital
adalah
a
cyclovir
,
famciclovir
,
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
28
dan
valacyclovir
.
Sementara
untuk
hepatitis,
obat
yang
diberikan
meliputi
entecavir
, interferon, dan
lamivudine
.
c.
Antijamur
Untuk
penyakit
menular
seksual
yang
disebabkan
oleh
jamur,
seperti
candidiasis
, dokter akan memberikan
krim
anti
jamur
yang dioleskan
ke
alat kelamin wanita
, seperti
nystatin
dan
clotrimazole
. Obat anti
jamur
dalam
bentuk
tablet
juga
dapat
diresepkan
oleh
dokter,
seperti
fluconazole
dan
miconazole
.
Deteksi dan p
enanganan terhadap penyakit menular seksual perlu dilakukan
sejak dini. Jika dibiarkan, penyakit menular seksual dapat menyebabkan
beberapa komplikasi berikut:
a.
Peradangan pada mata
b.
Radang sendi
c.
Nyeri panggul
d.
Radang panggul
e.
Infertilitas
f.
Penyakit jantung
g.
Kan
ker serviks
h.
Kanker anus
i.
Abses anus
Penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan.
Beberapa penya
kit menular seksual, seperti gonorea,
chlamydia
, HIV/AIDS, dan
sipilis dapat menular dari ibu hamil ke janinnya selama kehamilan atau saat
persalinan. Kondisi ini dapat
memicu
keguguran
dan gangguan
kesehatan atau
cacat lahir pada bayi.
Segeralah berkonsultasi dengan dokter bila
seseorang
mengalami keluhan pada organ kelamin atau gejala
-
gejala di atas.
J
uga perlu
memeriksakan diri ke dokter jika pasangan diketahui menderita penyakit
menular seksual
.
5.
Penanggulangan Penyakit Menular Seksual
a.
Penanggulangan P
enyakit Menular Seksual
Terhadap Diri
Sendiri
Beberapa cara yang bisa dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit
menular seksual sebagai berikut :
1)
Bersikap setia dengan pasangan (
setelah
menikah)
2)
Memastikan jarum suntik yang
di
pakai steril (ketika
di
butuh
kan
untuk
disuntik, menerima donor darah)
3)
Menjaga kesehatan organ reproduksi manusia
4)
Perkuat sistem kekebalan tubuh dengan gaya hidup sehat, seperti
konsumsi sayur
-
sayuran dan buah
-
buahan tinggi Vi
tamin C/D/E, rutin
berolahraga, dan pola hidup yang teratur.
5)
Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin bila termasuk aktif secara seksual
dan terindikasi melakukan hubungan seks tidak aman.
b.
Penanggulangan P
enyakit Menular Seksual
T
erhadap Keluarga
Keluarga menj
adi salah satu kelompok tempat yang paling efektif dalam
penanggulangan
penyakit menular seksual
. Memberikan pemahaman akan
dampak yang diakibatkan oleh
penyakit menular seksual
di dalam keluarga
memberikan pengertian pengaruh yang sangat besar. Keluarga h
arus
menganggap masalah
penyakit menular seksual
menjadi hal yang penting
sehingga keharmonisan berumah tangga dapat terjaga dan terhindar dari
penyakit menular seksual
. Beberapa hal yang dapat dilakukan di keluarga
sebagai berikut :
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
29
1)
Pencegahan non seksual
dapat dilakukan dengan mengadakan
pemeriksaan donor darah sehingga darah akan terbebas dari HIV/AIDS.
2)
Penyuluhan atau edukasi yang intensif tentang bahaya penyakit
HIV/AIDS, PMS sangat penting. Hindari seks bebas dan narkoba yang
akan merusak generasi mud
a bangsa.
c.
Penanggulangan P
enyakit Menular Seksual
Terhadap Masyarakat
1)
Penyuluhan yang intensif tentang bahaya penyakit
penyakit menular
seksual
sangat penting. Hindari seks bebas dan narkoba yang akan
merusak generasi muda bangsa.
2)
Memberikan penyuluhan
akan bahayanya penyakit menular seksual
untuk itu mereka harus mengerti akan arti pentingnya pencegahan
penyakit menular seksual.
3)
Memberitahu bagaimana cara
-
cara dalam pencegahan penyakit menular
seksual.
4)
Memberitahukan akan arti pentingnya pencegahan peny
akit menular
seksual.
5)
Memberikan kesadaran akan arti pentingnya sikap setia.
6)
Memberikan kesadaran akibat bila berganti
-
ganti pasangan.
7)
Memberikan kesadaran apa akibat bila tidak bisa menjaga kebersihan
organ intim.
Penanggulangan inilah yang perlu kalian l
akukan baik pada diri sendiri,
keluarga dan masyarakat. Karena kalian kelak menjadi dewasa, dan kalian
kelak akan menikah. Lakukanlah yang terbaik sesuai dengan norma agama,
norma hukum dan norma sosial. Karena itu mulailah dari diri sendiri untuk
berbuat
dan berlaku jujur jika kelak kalian memiliki pasangan hidup. Tidak
berganti
-
ganti pasangan dan tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah
dan sembarangan. Terus semangat dan lakukanlah yang terbaik untuk masa
depan yang lebih cerah.
C.
Rangkuman
Bakteri dan virus penyebab
penyakit menular seksual
bisa bersarang pada cairan
tubuh yang keluar saat
berhubungan
seks dan kemudian berpindah melalui
permukaan kulit yang terbuka (luka).
Lalu, apa saja penyakit kelamin yang paling
umum terjadi?
Baik pria a
tau wanita, keduanya wajib menjaga
kebersihan organ
kelamin
agar terhindar dari penyakit kelamin. Penyakit ini umumnya terjadi karena
tidak terjaganya kebersihan
organ intim dengan baik atau melakukan hubungan
seksual secara sembarangan. Ketika hal tersebut terjadi, bakteri, jamur, dan parasit
akan bersarang pada organ intim dan menimbulkan sejumlah penyakit kelamin
berbahaya.
Gejala penyakit kelamin tidak selalu
tampak jelas.
Namun, gejalanya bisa
muncul
lebih parah pada wanita daripada pria. Jika wanita terkena penyakit kelamin dan lalu
hamil, dampaknya dapat menyebabkan masalah kesehatan serius bagi bayi.
Untuk mengatasi penyebaran dan penularan penyakit menula
r seksual, maka perlu
adanya pencegahan, pengobatan dan penggulangan penyakit tersebut. Tentunya
diawali dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat agar selalu bertindak dan berbuat
sesuai dengan aturan dan norma susila yang ada. Jangan lupa selalu taat da
n
menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing
-
masing agar terhindar dari
perbuatan yang tercela dan dapat menimbulkan terjadinya penyakit menular seksual
tersebut
.
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
3
0
D.
Penugasan Mandiri
Coba kalian
kerjakan tugas ini secara mandiri untuk dipresentasikan dengan
mencari
literasi lain tentang penyakit menular seksual, tuliskan jenis penyakitnya, apa
penyebabnya,
bagaimana gejala
-
gejala yang ditimbulkan, dan bagaimana cara
penularan penyakit tersebut. Tu
lisan tersebut dapat diketik atau ditulis tangan untuk
dipresentasi kepada teman kalian.
E.
Latihan Soal
Nah untuk mengetahui kemampuan kalian sejauh mana dalam penguasaan materi
penyakit menular seksual pada pembelajaran II
, ayo kerjakan latihan berikut de
ngan
cara
menjawab
pertanyaan
-
pertanyaan
di bawah ini dengan singkat dan benar
!
NO
PERNYATAAN/PERTANYAAN
JAWABAN
1
Sipilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan
oleh bakteri
Treponema
pallidum.
Penyakit ini
sering tidak disadari, karena
...
2
Bila
ibu hamil terkena sipilis atau raja singa,
infeksi ini juga dapat menyebar kepada anaknya,
baik sejak dalam kandungan atau saat persalinan.
Sipilis jenis ini disebut
...
3
Herpes genital bisa tersebar lewat sentuhan,
meskipun lebih acap kali menyebar lew
at
hubungan seksual. Ada 2 ragam virus herpes
simplex, adalah herpes ragam 1 dan 2. Herpes
ragam 1, disebut juga HSV 1 atau herpes oral,
menyebabkan
...
4
Kutil kelamin berbeda dengan kutil yang tumbuh di
bagian tubuh lain, karena kondisi ini termasuk
infeksi menular seksual.
Kutil kelamin berukuran
kecil dan tidak mudah terlihat dengan kasat mata.
Akan tetapi kutil kelamin ...
5
Kutu kemaluan memiliki 3
bentuk perkembangan,
yaitu telur, nimfa, serta kutu dewasa. Telur kutu
biasanya melekat erat pada
...
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
31
Kunci Jawaban dan Pembahasan :
1.
K
arena gejalanya muncul cukup lama setelah infeksi pertama
Pembahasan :
Si
p
ilis adalah penyakit kelamin yang
disebabkan oleh
bakteri
Treponema
pallidum.
Penyakit ini sering tidak disadari, karena gejalanya
muncul cukup lama setelah infeksi pertama. Pemeriksaan medis adalah satu
-
satunya cara untuk memastikan apakah terdapat infeksi tersebut atau tidak
2.
Sipilis Kon
genital
Pembahasan :
Bila ibu hamil terkena sipilis atau raja singa, infeksi ini juga dapat
menyebar kepada anaknya, baik sejak dalam kandungan atau saat persalinan.
Sipilis jenis ini disebut sipilis bawaan atau sipilis kongenital. Kondisi ini sering
meni
mbulkan komplikasi serius saat
kehamilan, seperti
keguguran
, kematian
janin dalam kandungan, atau kematian bayi beberapa saat setelah dilahirkan
3.
S
ari
a
wan dan lepuhan tapi dapat menyebar ke alat kelamin lewat seks
yang tidak
wajar.
Pembahasan :
Virus herpes simpleks jenis 1 (HSV 1) menyebabkan sari
a
wan dan
lepuhan tapi dapat menyebar ke alat kelamin lewat seks
yang tidak wajar
4.
Kutil kelamin menyebabkan r
asa gatal, sensasi seperti terbakar, serta nyeri dan
perdarahan saat berhubungan intim
Pembahasan :
Kutil kelamin adalah benjolan kecil yang tumbuh di sekitar area
kelamin dan dubur. Kutil kelamin berukuran kecil dan tidak mudah terlihat
dengan kasat mata.
Akan tetapi kutil kelamin menyebabkan rasa gatal, sensasi
seperti terbakar, serta nyeri dan perdarahan saat berhubungan intim.
5.
Pada batang rambut
Pembahasan :
Kutu kemaluan memiliki 3 bentuk perkembangan, yaitu telur,
nimfa, serta kutu dewasa. Telur kutu
biasanya melekat erat pada batang rambut.
Telur akan menetas dalam waktu 6
-
1 hari,
dan menjadi nimfa. Bentuk nimfa
serupa dengan kutu dewasa, namun berukuran lebih kecil. Perkembangan nimfa
hingga menjadi kutu dewasa berkisar 2
–
3
minggu
F.
Penilaian Di
ri
Berilah tkalian √ pada kolom ‘Ya’ jika kalian sudah menguasai materi tersebut dan
pada kolom ‘Tidak’ jika kalian belum menguasainya.
No.
Kemampuan Diri
Ya
Tidak
Keterangan
1.
Saya dapat men
jelaskan tentang gejala
penyakit sipilis
2.
Saya dapat menjelaskan tentang
penyebab penyakit herpes
3.
Saya dapat
menganalisis tentang
pengobatan penyakit menular seksual
4.
Saya
mempresentasikan tentang
penyakit sipilis
5.
Saya
mampu mempresentasikan cara
penanggulangan penyakit menular
seksual
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
32
E
VALUASI
Setelah kalian men
gerjakan latihan
dengan memperoleh kategori baik, maka kalian
kerjakan tes akhir modul berikut ini !
1.
Penyakit
menular seksual
merupakan jenis penyakit menular yang berkembang pada
lapisan masyarakat miskin maupun kaya. Hampir di setiap negara jumlah penderita
penyakit kelamin meningkat
.
Kebanyakan penyakit menular seksual membahayakan ...
a.
jantung
b.
organ
-
organ tubuh
c.
organ
-
organ re
produksi
d.
organ
-
organ pernapasan
e.
organ
-
organ pencernaan
2.
Berikut adalah usaha yang dilakukan orang tua untuk menghindari anak
-
anaknya dari
pergaulan
yang
berdampak tidak baik sehingga dapat menimbulkan penyakit menular
seksual
, antara lain ...
a.
membiarkan anak
pulang tepat waktu
b.
memberikan peluang anak berpacaran
di usia muda
c.
membiarkan anak pulang setiap malam
d.
membiarkan anak mengikuti kegiatan pesta
-
pesta
e.
memberikan perhatian
pada
anak dan menanamkan etika dalam menjaga diri
3.
Penyakit
menular seksual
di bawah
ini yang merupakan resiko dari hu
bu
ngan seksual
yang tidak
wajar atau berganti
-
ganti pasangan dilihat dari aspek medis adalah ...
a.
penyakit ginjal
b.
penyakit hernia
c.
kanker payudara
d.
penyakit kencing nanah
e.
penyakit kencing manis
4.
Penyakit menular seksual yang da
pat diturunkan dari seorang ibu kepada bayi yang
dikandungnya melalui placenta adalah ...
a.
aids
b.
syphilis
c.
gonorrhea
d.
ulcus molle
e.
kanker
Rahim
5.
Orang yang melakukan
hubungan
seks
ual
dengan berganti
-
ganti pasangan
akan
merasa bersalah, hal ini dikarenakan
dengan
berganti
-
ganti pasangan
ber
i
siko ...
a.
penyebaran penyakit
b.
mengakibatkan kehamilan
c.
menggugurkan kandungan
d.
menciptakan kenangan buruk
e.
dapat menimbulkan rasa ketagihan
6.
Perkembangan penyakit sipilis tahap
4
atau yang disebut dengan tahap tersier
terjadi
i
nfeksi
yang
dapat muncul antara 10 hingga 30 tahun setelah terjadinya infeksi
pertama. Sipilis pada tahap tersier ditunjukkan dengan
...
a.
a
danya benjolan di kemaluan
b.
keluarnya nanah yang menetes
c.
penyebaran kuman
d.
tidak berfunsinya organ kelamin
e.
kerusakan organ perman
en
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
33
7.
Bintil
-
bintil berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat nyeri pada kemaluan
dan bintil pada kemaluan pecah meninggalkan luka yang kering mengerak lalu hilang
sendiri merupakan gejala dari penyakit ...
a.
klamida
b.
ulcus molle
c.
herpes genitalis
d.
granuloma inguinale
e.
kandiloma akuminata genital warts
8.
Antibiotik
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti gonore
a
,
chlamydia
, dan sipilis.
Antibiotik
harus tetap dikonsumsi, walaupun gejala yang dirasakan telah membaik. Hal ini
dilakukan untuk
...
a.
menyembuhkan penderita PMS
b.
mengurangi penularan PMS
c.
memberikan rasa tenang kepada penderitanya
d.
mengobati PMS sampai tuntas
e.
mencegah infeksi
kembali terjadi
9.
Faktor religius yang dapat menekan meluasnya penularan penyakit
menular seksual
yang dapat dilakukan
adalah
dengan cara
...
a.
pendidikan kesehatan pada masyarakat
b.
peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat
c.
menetapkan batasan pergaulan antara
muda
-
mudi
d.
penyuluhan kepada masyarakat tentang
PMS
dan bahayanya
e.
ketaatan menjalankan perintah dan menjauhi larangan agama
10.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penularan penyakit
menular
seksual
adalah ...
a.
dibiarkan sampai sembuh sendiri
b.
mengkarant
ina di tempat tertentu
c.
diisolasikan dari pergaulan masyarakat
d.
harus dijauhi sebab penyakit kelamin sangat berbahaya
e.
pengobatan dan penyembuhan untuk menghilangkan sumber penularan
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
34
Kunci Jawaban :
1.
C
2.
E
3.
D
4.
B
5.
A
6.
E
7.
C
8.
E
9.
E
10.
E
Modul
PJOK
Kelas
XII
KD
3.9
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
35
DAFTAR PUSTAKA
Soemaryoto dan Soni Nopembri
,
Pendidikan Jasmani, olahraga dan Kesehatan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa, Jakarta, 2018.
Sadatoen Soerjohardjo, Ilmu Kesehatan Untuk SMA dan
Sekolah sekolah Sederajat, Lubuk
Agung, Bandung, 1986.
Muhadin dan Kawan
-
kawan, Panduan BelajarPendidikan Jasmani dan Kesehatan, Galaxy
Puspa Mega, Jakarta, 1994.
https://sulsel.idntimes.com/health/sex/abraham
-
herdyanto/gejala
-
sipilis
-
regional
-
sulsel/10
https://www.alodokter.com/vaginosis
-
bakterialis
https://www.sehatq.com/penyakit/kandidiasis
-
vagina
https://www.halodoc.com/artikel/gejala
-
penyakit
-
trikomoniasis
-
yang
-
harus
-
diketahui
https://klinikpandawa.id/info
-
penyakit
-
herpes
-
genital
-
gejala
-
bahaya
-
komplikasi
-
dan
-
pengobatan/?gclid=EAIaIQobChMIrOLHkqSa6wIV1DUrCh3JXwT3EAAYASAAEgILI_D_Bw
E
https://www.alodokter.com/kutil
-
kelamin
https://www.alodokter.com/kutu
-
kemaluan